Senin, 10 Desember 2012

Solusi Krisis Energi dan Lingkungan

Kondisi Yang Terjadi


Manusia mempunyai hubungan timbal-balik dengan lingkungannya. Aktivitasnya mempengaruhi lingkungannya. Sebaliknya, manusia dipengaruhi oleh lingkungannya. Hubungan timbal balik demikian terdapat antara manusia sebagai individu atau kelompok atau masyarakat dan lingkungan alamnya.

Dari sini kita bisa menyadari bahwa bencana-bencana yang marak terjadi belakangan ini adalah akibat dari manusia itu sendiri. Efek pemanasan global dan rumah kaca, pencemaran-pencemaran, isu-isu lingkungan yang belakangan ini sering menghiasi layar kaca kita. Hal ini menuntut kita supaya menggunakan energi dengan hemat serta pentingnya menjaga lingkungan.

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa, penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.

Sebenarnya gerakan penghematan energi sudah digalakkan oleh pemerintah, namun hasilnya belum optimal. Dari berbagai pihak baik pemerintah, industri maupun rumah tangga masih suka menghambur-hamburkan energi.

Industri menempati rangking pertama dalam pemakaian energi, seharusnya pemerintah mengeluarkan aturan serta kontrol ketat untuk penghematan energi di kalangan industri. Kelangkaan BBM misalnya, pemerintah sudah melarang BBM bersubsidi untuk kendaraan pemerintah, kendaraan perkebunan, kendaraan pertambangan, kendaraan mewah, namun pada kenyataannya masih banyak kendaraan plat merah dengan bebasnya mengisi kendaraan dengan BBM bersubsidi, tak hanya itu kendaraan-kendaraan mewah juga tidak mau kalah, mereka masih menggunakan BBM bersubsidi.
Penghematan energi merupakan unsur penting yang harus kita tanamkan dalam benak bangsa ini. Apabila hal ini bisa terwujud otomatis jumlah konsumsi energi dan permintaan energi akan berkurang pula. Sehingga kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi akan tertutup, dan akan mengurangi naiknya biaya energi serta mengurangi kebutuhan energi. Secara logis apabila energi itu langka harga akan melambung tinggi, sedangkan kalau energi itu melimpah harganya juga lebih ringan.

Tindakan Hemat Energi dan Menjaga Lingkungan

Sektor Industry / Kantor

- Menggunakan peralatan (mesin, listrik) seoptimal mungkin
- Menggunakan sumber energi alternatif (tenaga air, angin, surya dll)
- Meminimalisasi penggunaan kertas dengan menggunakan email
- Saat makan siang hindari fast food, karena fast food adalah penyumbang sampah tebesar di dunia, dan hindari dengan erbungkus plastic atau stereofoam (karena susah diuraikan), gunakan tempat makan yang bisa di gunakan berulang-ulang.
- Menggunakan peralatan yang ramah lingkungan
- Menggunakan pupuk organik
- Pengolahan limbah dengan semaksimal untuk meminimalisir pencemaran
- Melakukan penanaman pohon

Sektor Perorangan / Rumah Tangga

- Maksimalkan pencahayaan dari alam, gunakan warna terang pada tembok , dan maksimalkan cahaya dari jendela.
- Menggunakan listrik dengan seoptimal mungkin, matikan yang tidak terpakai
- Kurangi berkendara dengan jalan kaki atau bersepeda
- Kurangi penggunaan kertas, tanamkan dalam benak anda bahwa menggunakan selembar kertas sama saja anda menebang satu batang pohon.
- Gunakan listrik dengan hemat, serta gunakan AC dengan temperatur normal.
- Hindari penggunaan deodorant, produk-produk semprot, dan aerosol, karena akan menimbulkan pencemaran udara.
- Kurangi menggunakan transportasi udara, karena pesawat terbang memberikan efek pelepasan CO2 di ketinggian dan asap dari mesin jet yang tertinggal hingga berjam-jam merupakan penangkap panas yang signifikan di atmosfer, dalam hal ini pesawat terbang memberikan kontribusi besar terhadap pemanasan global.
-(Go Rechargeable) Gunakan peralatan elektronik dengan baterai yang bisa di isi ulang, hindari dengan baterai yang satu kali pakai buang.
- 3 R (reuse, reduce, dan recycle)
Reuse artinya menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce artinya mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Recycle artinya mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
- Melakukan penanaman pohon

Sudah Waktunya Membangun Kesadaran

Kalau tidak sekarang kapan lagi akan terbangun sebuah kesadaran, kesadaran untuk menjaga, memeihara, kesadaran dari berbagai pihak, baik pihak pemerintah maupun perorangan. Kita bisa memulainya dari diri kita dengan tidak melakukan pemborosan energi serta memperhatikan kelestarian lingkungan.
Pentingnya pendidikan di sekolah dasar mengenai lingkungan adalah salah salah satu pembelajaran yang terbaik. Karena pendidikan lingkungan bila diberikan sejak dini akan lebih terserap dan lebih mengena. Sudah waktunya bangsa ini memikirkan generasi mendatang dengan tidak menggunakan energi secara berlebih-lebihan dan pentingnya menjaga lingkungan.


Minggu, 09 Desember 2012

BAN RAFTING

BAN RAFTING
Ban Rafting istilah populernya Tubing (juga dikenal sebagai tabung batin, "tabung bumper" atau bahkan toobing) adalah kegiatan rekreasi di mana seorang individu naik di atas sebuah ban dalam, baik di atas air, salju, atau melalui udara. Tabung sendiri juga dikenal sebagai "donat" atau "biskuit" karena bentuknya.




Sungai Tuntang merupakan out put dari danau Rawa Pening yang terletak di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Sungai Tuntang  memiliki banyak fungsi diantaranya untuk irigasi, perikanan, PLTA dan wisata. 


Sungai Tuntang yang memiliki debit air yang cukup deras sangat layak untuk digunakan untuk olahraga pemicu adrenalin, salah satunya ialah Ban Rafting (Tubing). Tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan untuk olah raga rafting, canoeing, kayaking. 




03 Juni 2012

Pagi itu langit di Kota Salatiga begitu cerah, saya beserta tim melakukan persiapan untuk mencoba derasnya aliran sungai tuntang. Setelah semua perlengkapan sudah tercover, kami segera berangkat menuju Dusun Kunci Putih, Desa Jati Runggo, Kec. Pring Apus, Kab. Semarang. 


Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 km, akhirnya kami tiba di Base Camp Dusun Kunci Putih. Disini kami istirahat sejenak sekalian ramah tamah dengan salah satu penduduk yang merelakan rumahnya untuk dijadikan base camp/pos.


Tepat pukul 11.30 WIB kami menuju lokasi pengarungan yang jaraknya tidak jauh dari base camp. Dengan menggendong ban dalam truk yang lumayan berat akhirnya sampai juga di DAS sungai Tuntang yang kebetulan lokasinya di bawah bendungan PLTA. Rasa lelah dan capek setelah menggendong ban dalam truk yang berat itu sepontan hilang karena melihat derasnya aliran sungai Tuntang. Perlahan kami mulai merakit ban-ban dengan menggunakan tali webbing (tali pita terbuat dari bahan nilon bisa kita jumpai di gerai-gerai adventure), rakitpun selesai dan siap di coba.

Dengan mengenakan pelampung di dada, dayung kayu di tangan, helm dan perahu rakitan dari ban dalam kami mencoba potensi sungai Tuntang. Sejenak kami kelihatan amatir, tapi memang sebenarnya kami belum profesional untuk urusan olah raga yang satu ini. Tetapi kami tetap memegang teguh prinsip safety prosedur dan tidak ceroboh, sehingga kami kelihatan profesional.


Pengarungan dimulai, dengan mengayuhkan dayung berjalanlah rakit ban dalam ini, satu per satu jeram sudah berhasil dilalui, berarti jeram-jeram yang sudah menunggu di depan sana. Setelah terhanyut dan terombang-ambing oleh derasnya arus selama kurang lebih 15 menit akhirnya tim penyelamat melemparkan throwbag (ban dalam dengan ukuran kecil yang di ikat dengan tali webbing), pertanda pengarungan sudah selesai. Kami segera menuju ke tepian sungai untuk bergantian dengan tim lain.



Sungguh potensi yang luar biasa untuk memompa adrenalin kami, jeram-jeram yang lumayan besar namun aman. Sangat cocok untuk dijadikan sarana untuk melepas rasa penat setelah 6 hari di dalam ruangan yang ber AC dengan meja yang dipenuhi tumpukan kertas dan LCD monitor.




Setelah seharian berjibaku dengan sungai dengan hati yang senang dan pikiran yang fresh akhirnya kami bergegas meninggalkan jeram-jeram ini dan menuju ke base camp. Sesampainya di base camp hidangan-hidangan sudah menghiasi lantai yang dibalut dengan karpet. Kalau sudah begini mau gimana lagi, terpaksa ambil antrian paling di depan, keburu habis. Hehehehe.. Makan On The Floor (JLO bilang seperti itu) alias lesehan.



Matahari sudah berada di barat dengan cahayanya yang jingga, pertanda waktunya pulang, kami bergegas berpamitan dengan pemilik base camp dan meninggalkan dusun ini menuju salatiga. Disepanjang perjalanan timbul harapan supaya dinas terkait bisa mengoptimalkan potensi di sungai Tuntang dengan sebaik-baiknya.
 
Selamat Datang di Blog Saya